Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Sains

Beberapa Jenis Mangrove Tumbuhan Obat Tradisional di Taman Nasional Sembilang, Banyuasin, Sumatera Selatan (The Potential of Mangrove as Medical Plants in Sembilang Nasional Park Banyuasin South Sumatera) Sarno Sarno; Hanifa Marisa; Siti Sa’Diah
Jurnal Penelitian Sains Vol 16, No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.563 KB) | DOI: 10.56064/jps.v16i3.67

Abstract

The research “Potential Mangrove as Medical Plants in Sembilang National Park Banyuasin South Sumatera” which was conducted in 6 April – 6 October 2013 aims to determine the species of mangrove that can be used as a traditional medicine, to know the parts of mangrove which used as traditional medicine, and utilization the use of mangrove as traditional medicine. The sampling method used was Snowball Sampling, which seek information from the publicor other sources of reliable. Results of the study found that 5 species of mangrove plants are useful as medicinal Acanthus ilicifolius, Acrostichum aureum, Avicennia alba, Sesuvium por-tulacastrum and Xylocharpus granatum. Part of the fruit, sap, leaves and whole plant were used, the utilization was obtained as cure for ulcers, abdominal pain, typhus, itchiness, eye pain that affected by sap of buta-buta plant.
Deteksi Beberapa Bakteri Patogen pada Berbagai Jenis Ikan Konsumsi yang Laku Dijual di Pasaran Palembang Munawar Munawar; H. Widjajanti H. Widjajanti; E. Patriono E. Patriono; Sarno Sarno; A. Wulandari A. Wulandari
Jurnal Penelitian Sains No 1 (1996)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3085.301 KB) | DOI: 10.56064/jps.v0i1.225

Abstract

Penelitian menunjukkan bahwa ikan-ikan konsumsi yang terdiri atas 13 jenis dari ketiga pasar tempat pengambilan sampel tidak mengandung Salmonella, tetapi ditemukan satu jenis ikan, yaitu ikan gabus yang diambil dari salah satu pasar tempat pengambilan sampel mengandung V. Cholerae. Sedangkan hasil perhitungan angka kuman dari semua jenis ikan menunjukkan masih di bawah batas maksimum yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Antara angka kuman dengan keadaan morfologi ikan menunjukkan terdapat hubungan yaitu keadaan morfologi ikan semakin jelek, angka kuman semakin meningkat. 
Studi Etnofitomedika di Desa Lawang Agung Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat Sumatera Selatan Harmida Harmida; Sarno Sarno; Vivin Febriansari Yuni
Jurnal Penelitian Sains Vol 14, No 1 (2011)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.977 KB) | DOI: 10.56064/jps.v14i1.126

Abstract

Studi Etnofitomedika telah dilaksanakan pada bulan Mei-Desember 2004, bertempat di Suaka Margasatwa Isau-Isau Pasemah dan di Desa Lawang Agung, Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten lahat. Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium botani Jurusan Biologi FMIPA UNSRI. Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional digunakan oleh masyarakat Desa Lawang Agung. Dari hasil penelitian didapatkan 41 jenis tumbuhan obat yang tergolong kedalam 25 famili. 9 Tumbuhan obat etnis yang didapatkan terdiri dari 9 jenis yaitu: Anthocephalus cadamba Ml., Bischofia javanica Bl., Celosia argentea L., Eupatorium inofolium H.B.K., Leea indica Merr., Morus multicaulis Loud., Peronema canescens Jack., Schima wallichii (DC) Korth., dan Stachitarpeta jamaicensis (L.) Vahl., yang digunakan untuk obat demam, pembersih kewaniataan, obat kutil dan obat luka.
Model Arsitektur Akar Lateral dan Akar Tunjang Bakau (Rhizophora apiculata Blume.) Zulkifli Dahlan; Sarno Sarno; Afif Barokah
Jurnal Penelitian Sains Vol 12, No 2 (2009)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.197 KB) | DOI: 10.56064/jps.v12i2.181

Abstract

The research about architectural model of lateral and stilt root of Bakau (Rhizophora apiculata Blume.) was conducted on August 2008 at Inwrought Management Area of Mangrove Forest, Margasari, Labuhan Maringgai Sub-District, East Lampung Regency, Province of East Lampung. This research aim to analyze the model of root architecture or the R. apiculata at different growth phases. The approach used the survey descriptive method (qualitative and quantitative). This research is conducted directly in field to get the data of lateral root architecture (underground system) and stilt root by using method of profile root trenching. The result showed that the lateral root at 1, 2, and 4 years old measure up to the monopodial with the orientation of axes is orthotropic and plagiotropic (syllepsis), while the stilt root at 12 years old measure up to the monopodial pattern with the orientation of axes is orthotropic branch complex (non-terminalia branching). Characteristic of R. apiculata root growth is continuous. It was concluded that the architectural model of R. apiculata root is combination between Troll’s and Champagnat’s model. 
Struktur komunitas cacing laut (Polychaeta) di perairan pantai mangrove Taman Nasional Berbak Sembilang, Sumatera Selatan Zazili Hanafiah; Sarno Sarno; Erwin Nofyan
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 3 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i3.907

Abstract

Telah dilaksanakan Penelitian yang berjudul “Struktur komunitas cacing laut (Polychaeta) di perairan pantai mangrove Taman Nasional Berbak Sembilang, Sumatera Selatan” dari bulan Agustus hingga November 2018. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis struktur komunitas cacing laut (Polychaeta) yang mencakup komposisi, kepadatan, indeks keanekargaman, indeks kesamaan komunitas dan pola penyebaran. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan pengamatan langsung di lapangan, dengan penentuan stasiun secara purposive, metode pengambilan sampel adalah dengan membuat garis transek pada masing-masing stasiun(sebanyak enam stasiun). Dari hasil penelitian ditemukan sebanyak 33 genera polychaeta dari 28 famili. Kepadatan polychaeta berkisar dari 124-2578 individu/m², tergolong tidak padat hingga sangat padat, tujuh famili yang umum ditemukan adalah Sternaspidae, Nereididae, Nephtydae, Pilargiidae, Heterospionidae, Capitellidae dan Opheliidae (total 65%), sedangkan sebelas famili lainnya (3%) merupakan kelompok yang minoritas. Nilai indeks keanekaragaman tergolong kategori rendah hingga sedang (0,8-2,5), Nilai indeks kesamaan komunitas antar stasiun berkisar dari 0% hingga 65%, pola penyebaran polychaeta semuanya kategori mengelompok (nilai Id >1). Tekstur substrat terdiri dari pasir, debu dan liat. Berdasarkan fraksinya, lumpur sangat dominan 48% ± 18. Sedangkan komposisi pasir adalah 39 ± 20, dan liat 13 ± 3.Kata kunci: struktur komunitas, cacing laut (polychaeta), perairan pantai mangrove, Taman Nasional Berbak Sembilang.